Untukmu, Wanita Lelakiku

Hai, salam kenal cantik. Dari wanita yang sebentar lagi menjadi masa lalu. Jika boleh memilih takdir, harusnya yang lebih dulu bertemu denganmu itu aku bukan dia.

Agar mampu belajar bagaimana membuat orang yang kita cintai nyaman. Bagaimana caranya menunggu tanpa perasaan cemas sedikitpun saat kabarnya tak kunjung datang.

Tidak terlintas di benakku jika pesan pesan yang memenuhi kotak masuknya, juga panggilan panggilan yang tak terjawab adalah alasan kuat dia memilih pergi. Dia mungkin tak pernah tahu, ada alasan yang kuat juga untuk itu. Alasan yang akhirnya menghantarku kemari menemuimu.

Saat selesai memasak aku meluangkan waktu menghubunginya hanya ingin memastikan bahwa dia juga makan tepat waktu. Saat menjelang tidur aku meluangkan waktu menghubunginya hanya ingin memastikan bahwa dia juga cukup istirahat. Berharap dengan begitu orang yang ku cintai tetap baik baik saja ada atau tiada aku disampingnya.

Dia mengabaikan itu semua, oke anggap saja dia sibuk. Hingga saat di mana dia bilang telah menemukan seseorang yang lebih sabar dariku. Ini benar benar membuatku gagal paham. Orang yang selalu berusaha menjadi yang terlayak dan terbaik, namun menurutnya masih belum layak diperjuangkan dengan baik.

Tak apa, dengan berbekal keyakinan bahwa akulah yang paling kuat di antara kita bertiga biar aku yang pergi. Sebenarnya aku bisa saja marah kepadamu dan memintamu meninggalkannya. Namun tak sampai hati rasanya membuatmu menangis, menahan perihnya memperjuangkan cinta sendirian. Kita memang sama sama perempuan, tapi kadang ragu menghampiri apakah hati dan jiwamu juga akan sama dalam hal ini?

Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan pernah hadir kembali diantara kalian. Cantik, mulai saat ini dan seterusnya ku titip bahagiaku padamu selalu~

Untukmu, Wanita Lelakiku Untukmu, Wanita Lelakiku Reviewed by Hanum on January 22, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.