Kembali

Di musim gugur ini, tahun ke tiga setelah kepergian Ayah, aku kembali. Angin Mistral dari utara menggiring awan cerah ke tepi Massalla. Matahari  bersinar sepanjang tahun, memadukan formasi terbang burung camar dengan deburan ombak kebiruan. Aku menghela nafas sejenak, kota ini tidak pernah berubah rupanya, sama seperti saat pertama kali Ayah membawaku dan menguraikan segala harap pada putrinya.

Masih jelas di ingatan, awal mencium bau laut khas di sepanjang jalan hingga pelabuhan tua Le Vieux Port. Dalam jemari digenggaman Ayah, berdua menyusuri desa nelayan Vallon Des Auffes, menyaksikan aktifitas warganya lengkap dengan sederet perahu berwarna biru, merah, kuning.

Sesekali kutatap senyum Ayah penuh ketulusan yang sekarang tinggal tersisa bayangnya saja. "Aku kembali seorang diri ke tempat ini, Yah. Setelah payah wujudkan segala mimpimu tentangku. Namun Ayah juga telah lebih dulu kembali. Kembali ke haribaan-Nya."

Daun jatuh tepat di atas pundak, Aku menoleh. "Ah, terlalu dangkal bukan? Jika orang orang pikir bahwa indah Perancis hanya di sekitaran Kota Paris." Tiba tiba suaranya seperti berbisik begitu saja di telinga, meneteskan bulir bening dari kelopak mata. "Yah. Rindu." Balasku.

Kembali Kembali Reviewed by Hanum on January 24, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.